Hizib Maghrobi adalah salah satu amalan ilmu Hikmah yang cukup terkenal dikalangan pengamal ilmu hikmah / spiritualis. Selain diniatkan untuk beribadah (dzikir) juga sekaligus bermunajah kepada Allah swt untuk segala hajat kebutuhan terutama untuk perlindungan dari segala macam bencana dan bahaya.

Versi Hizib Maghrobi
Hizib Maghrobi yang diamalkan oleh para spiritualis ada beberapa versi. Ada yang namanya hizib Maghrobi, hizib Maghrobi Sugro, hizib Maghrobi Kubro, hizib Sihir Maghrobi, Hizib Mutlak Maghrobi, hizib Sirrul Maghrobi, hizib Maghrobi Nabi Nuh. Ada lagi yang namanya Hizib Maghrobi versi Cirebon, Amalan Maghrobi dan mungkin ada lagi nama-nama ilmu batin yang menggunakan kata “Maghrobi” yang tidak tersebut disini.
Meskipun muncul banyak versi, sah-sah saja bila ada orang menggunakan kata “Maghrobi” untuk menyebut amalan Wiridnya. Karena pengertian “maghrobi” (maghrib) dalam bahasa Arab, memiliki arti “tempat matahari terbenam” atau “barat”. Maghribi adalah sebutan untuk negara-negara yang berada di deretan kawasan Afrika Utara. Seperti Maroko, Aljazair, Tunisia. Dari sana terlahir banyak ulama ahli hadist, fiqih dan pengarang kitab-kitab tasawuf dan ilmu hikmah. Seperti Maulana Muhammad Al Maghrobi, seorang ulama anggota walisongo periode pertama, berasal dari Maghrib (Maroko) yang berdakwah di tanah Jawa. Syekh Imam Muhammad Abdul Wahab At-Tazi Al-Maghribi, seorang wali yang tinggal di Maroko yang merangkai Shalawat Nariyah. Dan mungkin masih banyak lagi ilmu hikmah dan hizib yang diajarkan oleh ulama-ulama di Maghrib dan akhirnya wirid doa-doa mereka disebut dengan amalan “Maghrobi”.
Pengertian “Hizib” adalah himpunan sejumlah ayat-ayat Al-Qur’an, untaian kalimat-kalimat zikir dan Do’a yang lazim diwiridkan atau diucapkan berulang-ulang sebagai salah satu bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Lafadz Hizib Maghrobiini terdiri dari Asma Allah, ayat suci Al Quran dan Doa. Untuk mengamalkan Hizib Maghrobi mudah, tidak wajib tirakat puasa dan semacamnya. Cukup di wirid setiap hari. Jika hendak ditirakati / diriyadhohi misalnya dengan puasa itupun juga boleh saja.

Komentar

Postingan Populer